Kementerian Seni dan Olahraga BEM Fakultas Hukum Universitas Andalas kembali mengadakan BERDARAH “Berseni dalam Merah” pada Kamis (1/12) yang bertempat di Parkiran FHUA. Acara yang bertema “Malapeh Panek” ini direncanakan mulai pada jam 14.00 WIB hingga menjelang magrib. Sejak pagi menjelang siang telah tampak beberapa perlengkapan acara dipersiapkan oleh panitia. Mulai dari soundsystem dan tikar-tikar sederhana mulai digelar. Tepatnya acara dimulai sekitar jam 15.00 WIB karena suatu dan lain hal. “BERDARAH” kali ini merupakan yang ketiga kalinya selama kepengurusan Bayu Endri Purnama sebagai presiden mahasiswa FHUA. “Dalam proker, acara ini dicanangkan selama tiga bulan sekali, tetapi karena berbagai halangan hanya bisa dilaksanakan empat bulan sekali.”, tutur Bayu. Bedanya dengan “BERDARAH” sebelumnya, kali ini BERDARAH tidak hanya sekedar penampilan saja, tapi adanya atmosfir lain seperti suasana haru dengan bersenang bersama-sama yang merupakan salah satu bentuk refleksi atas kepenatan mahasiswa karena banyaknya tantangan dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan di kampus yang tentunya juga bersanding dengan berbagai masalah.
Sebagai program dari Kementerian Seni dan Olahraga BEM Fakultas Hukum Universitas Andalas, nampaknya masyarakat hukum cukup mengapresiasi acara ini, namun kendalanya selalu saja karena bentrokan jadwal perkuliahan. Padahal mahasiswa yang setiap harinya selalu disibukkan dengan perkuliahan dan tugas yang mengisi setiap kekosongan waktu pastinya sangat membutuhkan sebuah hiburan dengan sejenak melupakan kepadatan di area tersebut. Tetapi kembali pada mahasiswa itu sendiri apakah akan mengikuti kegiatan ini atau tidak, tidak ada paksaan sama sekali, yang pasti acara ini merupakan acara mahasiswa FHUA dan bebas diikuti oleh siapapun.
“Suatu kehormatan bagi kita karena menjelang penutupan acara dekan FHUA Prof.Dr. Zainul Daulay SH.,MH datang dan ikut mengisi acara dengan bernyanyi dan menyampaikan beberapa patah kata yang sangat indah dan mengapresiasi. Ini pertanda bahwa bapak dekan membuka diri dan memberikan ruang untuk mahasiswa”, lanjut Bayu.
Mengakhiri pembicaraan, Bayu menyampaikan harapannya bahwa acara-acara yang bermanfaat seperti salah satunya BERDARAH ini dapat dilanjutkan oleh kepengurusan berikutnya sebagai salah satu media pemersatu mahasiswa kampus merah. Bayu berpesan untuk semua mahasiswa fakultas hukum jangan pernah berhenti untuk beraktifitas dan berkreatifitas karena tuntutan untuk masa depan lebih besar,tidak cukup dengan kemampuan akademis saja tapi juga kemampuan lapangan, jaringan dan solidaritas sebagai mahasiswa fakultas hukum sangat mempengaruhi tolak ukur sebagai seorang mahasiswa yang nantinya menjadi sarjana hukum dan tentunya segala permasalahan jika kita hadapi bersama di fakultas hukum bisa selesai dengan cepat dan ringan. *IBY