Presiden BEM tampaknya tidak mau membuang-buang waktu terkait pelantikan ketujuh menteri dalam kabinetnya, minggu (28/2) bertempat di ruangan TPSDP Dekanat Fakultas Hukum, pelantikan tersebut akhirnya dilangsungkan.
Tapi sangat disayangkan masih terdapat tiga kursi menteri yang kosong karena belum menemukan sosok yang tepat untuk menduduki jabatan tersebut. “Untuk sementara waktu, tanggungjawab jabatan menteri yang kosong akan di handle oleh menteri yang ada dan beberapa tugas lain akan langsung menjadi tanggungjawab presiden sendiri,”ungkap Bayu Edri Purnama selaku presiden BEM FHUA.
Diakui Bayu, alasannya melantik hanya tujuh mentri disebabkan beberapa hal yang sangat mendesak sehingga harus dikerjakan dalam waktu secepatnya. Jika menunggu jabatan kursi menteri yang masih kosong, tentunya akan banyak hal yang mungkin akan terbengkalai karna terus mengundur-ngundur waktu. Tiga bangku yang belum berpenghuni tersebut adalah Menteri dalam negeri , kajian dan strategis, serta kementrian agama dan sosial yang diharapkan pada sabtu mendatang semua jabatan menteri sudah terisi.
Mengenai penamaan, kabinet periode 2016/2017 ini mengusung nama restorasi mahasiswa yang diadopsi dari bahasa inggris, yang berarti pengembalian seperti semula, yang diharapkan adanya perubahan bentuk ke arah yang lebih baik supaya tercipta restorasi fungsi mahasiswa, restorasi mahasiswa sebagai mahasiswa, restorasi lembaga-lembaga di bidang kemahasiswaan maupun restorasi pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat.
Harapan Bayu, kabinet ini mampu meningkatkan solidaritas mahasiswa sesama angkatan, lembaga, Himpunan Mahasiswa, maupun antar pimpinan yang dimulai dari diri sendiri, kemudian berlanjut ke sekitar sekretariat, BEM, PKM dan ruang lingkup fakultas.
Menjalankan fungsi tanpa meninggalkan tanggungjawab baik terhadap perkuliahan maupun jabatan nampaknya menjadi acuan penting bagi stabilitas pemerintahan.
**indahBoh