• Home
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Pemberitaan
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
  • Hubungi Kami
Gema Justisia
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Liputan dan Peristiwa
  • Opini
  • Sosok dan Tokoh
  • Law Share
  • Seni & Sastra
  • Home
  • Liputan dan Peristiwa
  • Opini
  • Sosok dan Tokoh
  • Law Share
  • Seni & Sastra
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Gema Justisia
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Liputan dan Peristiwa Editorial

Negeriku Masih Seperti yang Dulu

Rabu, 17 Agustus 2016 - 13:42 WIB
Editorial
0
BagikanTweetKirimBagikanQR Code

Kemerdekaan negara adalah harga mati !!

Sebait kalimat yang pantas kita ucapkan tatkala kembali memasuki momentum Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-71. Merdeka berarti lepas, merdeka berarti bebas, lepas dari segala bentuk penjajahan dan bebas dari segala bentuk penindasan. Memperingati hari kemerdekaan negara atau bangsa merupakan bentuk peringatan atas terbebasnya negara atau bangsa dari segala bentuk penjajahan.

Seringkali peristiwa paling bersejarah ini dirayakan dengan sangat meriah, gegap gempita, dan serangkaian acara bermodal fantastis pun dilakukan. Tidak ada yang salah dengan hal ini, justru peringatan hari kemerdekaan merupakan salah satu bentuk semangat nasionalisme yang masih terus melekat dalam dada kita bersama. Namun, nampaknya semakin hari kita semakin keliru dalam memaknai kemerdekaan. Kemerdekaan tidak hanya dengan kibaran bendera, kemerdekaan tidak hanya berupa perayaan berbagai lomba, tapi kemerdekaan ialah ketika semua anak bangsa bisa mengenyam pendidikan layak, kemerdekaan adalah ketika angka pengangguran semakin berkurang, kemerdekaan adalah ketika keadilan di perbatasan dapat ditegakkan.

Tepat 71 tahun yang lalu negara ini telah terbebas dari penjajahan, terbebas dari penindasan bangsa asing. Namun, apakah 71 tahun Indonesia, bangsa ini telah benar-benar merdeka? Saat ini telinga kita masih dibisiki kisah pilu saudara- saudara setanah air yang hidup di perbatasan. Saat ini mata kita masih disuguhi potret-potret kehidupan rakyat miskin yang terlunta-lunta dijalanan, tidur tanpa atap dan alas, mengais butir-butir beras demi menyambung kehidupan. Apakah ini yang dinamakan kemerdekaan? Ketika sesuap nasi harus dibayar mahal? Apakah ini yang dinamakan kemerdekaan ketika bangku sekolah harus dibayar mahal?

Wakil rakyat,mereka yang mengaku sebagai corong bibir rakyat, mereka yang mengaku sebagai pembela kepentingan rakyat,mereka yang bekerja di gedung-gedung mewah, mereka yang menikmati berbagai fasilitas bintang lima. Kunjungan bermodalkan miliyaran rupiah yang katanya demi rakyat. Sementara rakyat hanya menjadi penonton sembari menikmati kemiskinan. Ironi, ketika negara sudah merdeka, tetapi rakyat masih menderita, bahkan sangat jauh dari kata sejahtera

Tenang saja, tak ada yang berubah dari negeriku, negeriku masih seperti yang dulu, negeriku masih seperti 71 tahun yang lalu, saat sangsaka berkibar di ujung tombak dan saat kata ‘Merdeka’ mulai menggema di seluruh penjuru dunia.

*abo&dul

BagikanTweetKirimBagikanPindai

Baca Juga

BAYANGAN PERS MAHASISWA YANG MULAI MEMUDAR

24 Jan 2021 - 08:27 WIB

Suka Duka Kuliah Online

13 Jan 2021 - 23:39 WIB
Dokumen Gema Justisia

Bumi Pertiwi Merindukan Anak Bangsa

4 Jan 2021 - 22:23 WIB

Eksistensi Masyarakat Hukum Adat (MHA)

27 Apr 2019 - 19:07 WIB

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@gemajustisia

    Please install/update and activate JNews Instagram plugin.

Get it on Google Play

Terpopuler Sepekan

    Gema Justisia

    Copyright © 2019 Gema Justisia. All right reserved.
    Design and maintenance by MogoDev.
    • Home
    • Redaksi
    • Tentang Kami
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
    • Kode Etik
    • Standar Perlindungan Wartawan
    • Kebijakan Privasi
    • Hubungi Kami
    • Home
    • Redaksi
    • Tentang Kami
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
    • Kode Etik
    • Standar Perlindungan Wartawan
    • Kebijakan Privasi
    • Hubungi Kami
    Copyright © 2019 Gema Justisia. All right reserved.
    Design and maintenance by MogoDev.
    • Home
    • Liputan dan Peristiwa
    • Opini
    • Sosok dan Tokoh
    • Law Share
    • Seni dan Sastra
    • Redaksi
    • Tentang Kami
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Kode Etik
    • Kebijakan Privasi
    • Hubungi Kami