Pakar Hukum Tata Negara, Saldi Isra kembali meluncurkan buku yang berjudul “10 Tahun Bersama SBY” di Hotel Bumi Minang (21/11). Dalam momentum peluncuran bukunya tersebut Saldi mengemas konsep acara dengan mengadakan seminar nasional kebangsaan, yang bertemakan “Kajian Sistem Ketatanegaraan Indonesia, MPR RI Dalam Sitem Pemerintahan Presidensil Indonesia”.
Peluncuran Buku ini mengundang beberapa Tokoh Nasional sekaligus elemen MPR RI diantaranya, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Mahfud MD, Jimly Assiddiqie, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, serta Rektor Universitas andalas Werry Darta Taifur yang memberikan pidato sambutan pada acara seminar nasional kebangsaan. Acara besar ini terlaksana berkat kerja sama antara Pusat Studi Konstitusi (Baca: PUSaKO) Universitas Andalas dengan MPR RI.
Dalam diskusi seminar nasional kebangsaan kali ini dipandu oleh Yuliandri, merupakan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Andalas. Zulkifli Hasan dalam keynote speech menyampaikan agar penguatan model sistem presidensil perlu diperkuat kembali agar sistem ketatanegaraan Indonesia lebih efektif. Lebih lanjut, Zulkifli berharap agar MPR RI kembali diletakkan pada posisinya sebagai representasi aspirasi masyarakat. “Indonesia menganut sistem presidensil, namun tidak memberikan arti presidensil dalam prakteknya,” ujar Mahfud MD saat penyampaian materinya.
Menurut Mahfud, Inkonsintensi ini dapat dilihat ketika lembaga legislatif bersama-sama dengan lembaga eksekutif membentuk undang-undang. “Berbeda di Amerika yang juga menganut sistem presidensil, hal itu tidak pernah terjadi,” jelas Mahfud.
Pada kesempatan lain, peluncuran buku ini mendapatkan antusias dari peserta seminar yang hadir. Para peserta berbondog-bondong untuk mendapatkan tanda-tangan sekaligus goresan catatan singkat dari Saldi. Mahfud MD kembali menyatakan bahwa buku ini dominan mengupas dan mengkritik tentang kinerja Pemerintahan SBY selama satu dekade pada masa kepemimpinanya. Salah satunya yaitu janji SBY untuk membenahi birokrasi. “Pada kenyatanya birokrasi semakin buruk,” ungkapnya.
Rektor Unand, Werry memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini oleh PUSaKO, yang mana selama ini menurut Werry telah banyak menghadirkan beberapa Tokoh Nasional. (MAF/UI/SRY)