Pandemi covid-19 memang sudah banyak merubah berbagai bentuk aktivitas pada hidup manusia. Salah satunya pada dunia pendidikan, termasuk pendidikan tinggi. Adanya wabah ini menghambat kegiatan belajar mengajar yang biasanya berlangsung secara tatap muka, yang mana semua kegiatan belajar mengajar seperti perkuliahan, diskusi dan kegiatan lain yang sejenis dituntut untuk tetap berjalan dengan melakukan berbagai penyesuaian. Sehingga, proses belajar mengajar di kampus dikurangi dan ditiadakan karena dinilai menjadi keputusan yang tepat untuk mengurangi kontak dan mengurangi kerumunan massa dimasa pandemi covid-19.
Kegiatan-kegiatan di kampus pun kemudian dilaksanakan secara daring dengan menggunakan syncronous, seperti webex, zoom, skype, microsoft teams, googlemeet, whatsaap group dan lain-lain. Dengan tetap memperhatikan kelanjutan proses belajar mengajar dan ketercapaian mutu pembelajaran yang telah direncanakan.
Pembelajaran daring memang merupakan soslusi yang baik untuk menghentikan penyebaran covid-19 karena disini mahasiwa tidak perlu keluar rumah untuk melaksanakan kuliahnya. Akan tetapi keputusan tersebut juga menimbulkan suka dan duka yang dirasakan mahasiswa. Tidak sedikit mahasiswa menyampaikan keluh kesahnya atas kuliah online. Berbagai macam suka-duka selama kuliah daring pun sudah banyak dirasakan oleh mahasiswa.
Salah satu sukanya kuliah daring, misalnya mereka tidak perlu tatap muka langsung dengan dosen tetapi tetap bisa mengikuti perkuliahan, serta bisa menghemat uang dan waktu karena tidak perlu lagi pulang balik ke kampus. Namun kebanyakan dari mahasiswa banyak merasakan dukanya, seperti terkendala akses jaringan disaat pembelajaran daring, gaptek (gagap teknologi), dan susahnya untuk memahami materi yang dijelaskan dosen secara daring, seringnya membeli kuota internet, serta singkatnya waktu pengumpulan tugas.
Semua suka duka yang disampaikan oleh beberapa mahasiswa perlu menjadi pertimbangan oleh pemerintah untuk memberikan solusi yang tepat atas kebijakan perkuliahan daring guna menghindarkan mahasiwa stress di masa pandemi covid-19 ini. Mulai dari keluhan-keluhan tadi pemerintah perlu memberikan peraturan-peraturan untuk instansi-instansi pendidikan agar lebih memerhatikan mahasiswanya supaya tidak stress dalam mengahadapi masa pandemi ini.
Seperti memberikan bantuan dana untuk biaya kuota mahasiswa dalam mengikuti kuliah online atau daring karena dengan bantuan tersebut mahasiswa tidak akan terlalu terbebani oleh biaya yang cukup mahal untuk pembeliah kuota. Kemudian, mengingatkan pada dosen-dosen perguruan tinggi agar tidak memberatkan mahasiswa dengan tugas-tugas yang sulit dan banyak karena dengan banyaknya tugas akan membuat mahasiswa kelelahan bahkan bisa membuat mahasiswa stress yang pada akhirnya membuat stamina dan daya tahan tubuhnya turun.
Selanjutnya, lebih dominan memberikan penjelasan materi, maksudnya yaitu dosen menjelaskan langsung kepada mahasiswa melalui media atau perangkat dengan cara video call. Karena di zaman ini tentu sudah banyak aplikasi-aplikasi pendukung dalam melaksanakan kuliah daring. Sebaiknya para dosen memberikan tenggat waktu yang longgar dan sesuai jadwal yang telah disepakati pada mahasiswanya dalam mengumpulkan tugas-tugas yang diberikan sehingga mahasiswa-mahasiwa tidak keteteran dalam mengerjakannya.
Penulis: Salmi Fitri